Sirkulasi
Kita sudah mengamati bahwa tubuh manusia sebagai wujud tiga dimensi kita yang paling mendasar, tidak dengan sendirinya menjadi pokok perhatian dalam menghayati bentuk arsitektur, bahwa arsitektur, yang sering dianggap seni, pada tahapan perancangan memiliki karakter sebagai seni visual abstrak dan bukan sebagai seni yang terpusat pada tubuh. Kita percaya bahwa pemahaman tiga dimensional yang paling penting dan paling mudah diingat berasal dari pengalaman tubuh dan bahwa pemahaman ini dapat membentuk basis untuk menghayati perasaan akan ruang dalam pengalaman kita tentang bangunan.
Hubungan antara lingkup tubuh manusia dengan lingkup tempat tinggal kita selalu berubah-ubah. Kita membuat tempat-tempat yang merupakan ekspresi dari pengalaman mendalam kita bahkan saat ini dibangkitkan oleh tempat-tempat yang telah kita buat. Entah kita sadar atau tidak sadar akan proses ini, tubuh dan pergerakan kita selalu berada dalam keadaan berdialog dengan bangunan kita.
Charles Moore dan Robert Yudell
Tubuh, Ingatan dan Arsitektur ("Body, Memory and Architecture")
- Sirkulasi Pergerakan Dalam Ruang
Alur gerak kita dapat dibayangkan sebagai benang yang menghubungkan ruang-ruang pada suatu bangunan atau suatu rangkaian ruang-ruang interior maupun eksterior, bersama-sama.
Karena kita bergerak dalam waktu melalui tahapan di dalam ruang. Maka kita merasakan suatu ruang dalam hubungan akan di mana kita berada dan di mana kita menetapkan tempat tujuan.
- Unsur Sirkulasi
-Pandangan berjarak
Jalan Masuk ke dalam Bangunan
-Dari luat ke dalam
Konfigurasi Jalan
-Serangkaian ruang
Hubungan Jalan Ruang
-Sisi-sisi, tanda-tanda dan pemberhentian di jalan.
Bentuk Ruang Sirkulasi
-Koridor, Aula, Galeri, Tangga dan Kamar
- Pencapaian
Suatu pendekatan yang mengarah langsung ke suatu tempat masuk, melalui sebuah jalan lurus yang segaris dengan alur sumbu bangunan.
Tersamar
Pendekatan yang samar-samar meningkatkan efek perspektif pada fasad depan dan bentuk suatu bangunan.
Berputar
Sebuah jalan berputar memperpanjang urutan pencapaian dan mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak mengelilingi tepi bangunan.
- Pintu Masuk
Pintu masuk dapat dikelompokkan sebagai berikut: Rata, menjorok ke luar dan menjorok ke dalam. Pintu masuk yang rata mempertahankan kontinuitas permukaan dindingnya dan jika diinginkan dapat juga sengaja di buat tersamar. Pintu masuk yang menjorok ke luar membentuk sebuah ruang transisi. Jalan masuk yang menjorok ke dalam juga memberikan perlindungan dan menerima sebagian ruang eksterior menjadi bagian dalam bangunan.
- Konfigurasi Jalur
- Linier
- Radial
- Spiral(Berputar)
- Grid
- Jaringan
- Komposisi(Gabungan)
- Hubungan Jalur dan Ruang
-Kesatuan dari tiap-tiap ruang dipertahankan.
-Konfigurasi jalan yang fleksibel.
-Ruang-ruang perantara dapat dipergunakan untuk menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya.
Menembus Ruang-ruang
- Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring atau sepanjang sisinya.
-Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan menimbulkan pola-pola istirahat dan gerak di dalamnya.
Berakhir Dalam Ruang
- Lokasiruang menentuka jalan.
-Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang penting yang fungsional dan simbolis.
- Bentuk Ruang Sirkulasi
Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang berkaitan dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintu masuk pada bidang dinding.
Terbuka Pada Salah Satu Sisinya
Membentuk balkon atau galeri yang memberikan kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.
Terbuka Pada Kedua Sisinya
Membentuk deretan kolom untuk jalan lintas yang menjadi sebuah perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
Sumber: Buku FRANCIS D.K. CHING Edisi kedua ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan
Komentar
Posting Komentar